Pengukuran merupakan salah satu dasar dari semua disiplin ilmu
teknik. Rekayasa perangkat lunak dalam IEEE Standard 610.12 didefinisikan
sebagai berikut: “The application of a systematic, disciplined, quantifiable
approach to the development, operation, and maintenance of software;
that is, the application of engineering to software”. Seperti
profesi di bidang teknik pada umumnya, proses rekasaya perangkat lunak juga
memiliki metrik. Metrik digunakan oleh industri perangkat lunak untuk mengukur
proses pembuatan, operasi, dan perawatan perangkat lunak. Melalui metrik, dapat
diperoleh informasi-informasi berharga dan parameter-parameter sebagai bahan evaluasi
yang obyektif mengenai atribut-atribut dan status dari suatu pengembangan
perangkat lunak. Implementasi metrik perangkat lunak pada suatu proses
pengembangan perangkat lunak dan pada suatu produk perangkat lunak melibatkan
tahapan-tahapan kompleks yang memerlukan pembelajaran yang berkelanjutan, yang
pada akhirnya dapat memberikan pengetahuan mengenai status dari suatu proses
pembuatan perangkat lunak dan atau suatu produk dari perangkat lunak.
Dengan melakukan evaluasi pada atribut-atribut yang ada dalam
perangkat lunak, dapat diperoleh status dari suatu perangkat lunak. Dari hal
ini, situasi yang ada dapat diidentifikasi dan diklasifikasikan, yang dapat
digunakan untuk membantu dalam mencari peluang-peluang baru yang bisa digunakan
untuk pengembangan dan perbaikan perangkat lunak. Evaluasi seperti ini pada
akhirnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan dalam perubahan-perubahan
yang mungkin perlu diimplementasikan di masa yang akan datang. Atribut-atribut yang
diidentifikasi ini juga dapat digunakan sebagai referensi dan bahan pertimbangan
bagi proses pengembangan perangkat lunak lainnya. Metrik perangkat lunak
memiliki batasan-batasan yang luas. Metrik
perangkat lunak tergantung pada atribut-atribut perangkat lunak
yang ingin dinilai kuantitas dan kualitasnya. Secara umum, metrik perangkat
lunak dibagi dalam dua kelas yang berbeda, yaitu metrik yang digunakan pada
proyek pengembangan perangkat lunak dan metrik yang digunakan pada produk
perangkat lunak.
Metrik pada proyek pengembangan perangkat lunak berhubungan dengan
tenaga dan pikiran yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, sumber daya yang
digunakan untuk menyelesaikannya, dan metodologi yang diterapkan, misalnya:
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan, tenaga ahli yang diperlukan,
biaya-biaya yang dikeluarkan, dan metodologi yang digunakan dalam pembuatan
perangkat lunak. Banyak tipe dari atribut-atribut dari perangkat lunak yang
dapat diukur. Metrik yang diaplikasikan sangat bergantung pada sifat alamiah
dari produk perangkat lunak yang dibuat. Misalnya, ingin diketahui seberapa banyak
kebutuhan yang dimiliki oleh suatu proyek, spesifikasi perangkat lunak (untuk memperkecil
ambiguitas) dan kelengkapan yang digunakan untuk memenuhi seluruh fungsi yang
diperlukan. Pada produk dari suatu aplikasi, mungkin ingin diketahui jumlah
baris kode, kerumitan, fungsionalitas yang dipenuhi, jumlah kesalahan yang
mungkin dapat terjadi, dan jumlah ujicoba yang dilakukan untuk memastikan bahwa
semua keperluan sudah diimplementasikan. Di sisi lain, reliabilitas dari suatu
perangkat lunak dapat diukur ketika produk tersebut telah didistribusikan
kepada konsumen.
Para ahli di bidang rekayasa perangkat lunak sebenarnya belum
berhasil memutuskan metrik yang tepat yang dapat diterima secara universal.
Selain itutiap orang biasanya menggunakan berbagai macam metode spesifik untukmengukur
atribut-atribut yang berbeda dari perangkat lunak yang mereka buat. Hal itu
mengakibatkan banyak kontroversi yang timbul karena metrik-metrik yang telah
diterapkan sangat beragam. Para ahli di bidang rakayasa perangkat lunak masih
harus melalui jalan panjang untuk mencapai suatu rumusan metrik yang tepat
untuk melakukan evaluasi terhadap proses pengembangan dan produk dari perangkat
lunak.
Password : junianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Sopan Dan Kami Sangat tidak menghargai Komentar SPAM