Masa remaja merupakan masa
peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat
terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan
20 tahun, yaitu menjelang masa dewasa muda. Berdasarkan kematangan psikoseksual
dan seksual, remaja akan melewati tahapan remaja awal ( 11-13 tahun ), remaja
pertengahan ( 14-16 tahun ), dan remaja lanjut ( 17-20 tahun ).
Pada tahap remaja lanjut ini, remaja sudah mengalami
perkembangan seperti orang dewasa. Mereka mempunyai perilaku seksual yang sudah
jelas dan mereka mulai mengembangkannya dalam bentuk pacaran (Soetjiningsih,
2004). Berpacaran merupakan wujud dari interaksi sosial yang begitu kuat
sebagai akibat dari pergaulannya dengan teman sebaya maupun masyarakat luas.
Adanya interaksi sosial tersebut dapat memunculkan informasi global yang dapat
mengancam terwujudnya remaja yang sehat dan berkualitas (PKBI, 1999). Oleh
sebab itu remaja sebagai calon orang tua dan generasi penerus perlu dibekali
dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi agar mereka memiliki
pengetahuan yang benar tentang sistem fungsi dan proses reproduksi manusia
sehinggga kelak mereka secara bertanggung jawab dapat mempunyai keturunan yang
sehat, cerdas, produktif dan mandiri. (Departemen Kesehatan RI dan WHO,1999).
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial secara utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi. (Departemen Kesehatan RI dan
WHO, 2000). Konsep tentang kesehatan reproduksi harus dimengerti oleh remaja
agar tidak menimbulkan masalah-masalah kesehatan reproduksi misalnya ,
kehamilan remaja akibat hubungan seksual diluar nikah, HIV / AIDS, PMS dll.
Menurut survei SKRRI 2002- 2003, pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi masih relatif rendah. Untuk usia 15-24 tahun pengetahuan
laki laki hanya 46,1% dan pengetahuan perempuan hanya sekitar 43,1%. Menurut
Baseline survei 1999, diketahui hanya 55% remaja yang mengetahui proses
kehamilan dengan benar, 42% mengetahui tentang HIV/ AIDS dan hanya 24%
mengetahui tentng PMS, minimnya informasi remaja tersebut menimbulkan berbagai
persoalan dikalangan remaja, mulai dari soal narkoba, HIV/AIDS, sampai hubungan
seks pra nikah. (Beasiswa Indonesia, 2006)
Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang
terbatas, seringkali mempengaruhi sikap dan perilaku remaja dalam berpacaran.
Pada remaja yang berpacaran terdapat proses mengenal dan memahami lawan
jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis, namun kebanyakan
remaja salah mengartikan makna dari pacaran tersebut bahkan melenceng dari yang
sebenarnya. Pacaran diperluas dengan interpretasi masing-masing bahkan tidak
menjurus pada pacaran yang sehat. Pacaran sehat mempunyai arti pacaran yang
terbebas dari segala bentuk kekerasan fisik ( termasuk biologis), kekerasan
emosi dan pemaksaan atau penodaan fisik misalnya mencium, bercumbu dan
berhubungan intim (Didik Hermawan, 2007). Hal-hal yang ditabukan remaja pada
beberapa tahun yang lalu seperti berciuman dan bercumbu dalam berpacaran
sekarang dibenarkan oleh remaja.
Menurut penelitian Rita Damayanti di Jakarta ada beberapa
remaja yang menyatakan bahwa berhubungan seks boleh saja dilakukan dengan
pasangan asal disertai suka sama suka, ada yang tidak keberatan dengan pacaran
saling berpegangan, saling berpelukan dan saling berciuman. Beberapa alasan
antara lain adanya tekanan dari teman sebaya bahwa ciuman merupakan pambuktian
cinta, sang pacar memaksa karena teman-temannya yang lain sudah pernah ciuman
kemudian ingin tahu rasanya, terdapatnya nafsu, dan longgarnya control social
(PKBI, 1999).
Dari data yang diperoleh dari tanya jawab di SMK 2 Pawyatan
Dhaha Kediri dari 13 orang siswa kelas III mempunyai pacar dan mereka
membenarkan bahwa berciuman,berpegangan tangan dan berpelukan perlu dilakukan
saat berpacaran. Mereka juga mengatakan belum pernah mendapatkan pelajaran atau
informasi tentang kesehatan reproduksi. Maka saya tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Hubungan Pengetahuan Remaja Usia 17-20 tahun tentang
Kesehatan Reproduksi terhadap Sikap berpacaran Sehat di kelas III SMK 2
Pawyatan Dhaha Kediri ”.
Password : a3fhXEU0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Sopan Dan Kami Sangat tidak menghargai Komentar SPAM